Kamis, 22 Mei 2014

Gunung Gede Part. 2

Penulis: Angg

Jam 06.00 wib kami (kak nanang, feri, ria) menuju lebih dulu ke pos simaksi dengan harapan dapat lebih awal mendaki. Dan ternyata pos buka jam 09.00 wib lalu sambil menunggu buka kami beristirahat di mushola dengan berbagai ritual iseng iseng nonton video, lagu asiiiik versi ria, dan yang gak ketinggalan tiduuuuur.. hheheh tenang ria dan putri ga ikut tidur dong maklum kita punya job penjaga barang haha. Tenggggg jam menunjukkan pos akan buka, nah kami pindah menunggu ke depan kantor sambil gila gilaaaan dah, duduk, berdiri, berjalan2 nih pos ga buka buka juga paraaaah banget dia ga tahu apaaa ada yang nungguin,… puitis dikit ah “ menunggu merupakan waktu buat senang senang”. siiip jam 10.00 wib kantor buka juga akhirnya dengan kecepatan ibu ibu diskonan aku, putri, dan kak tiwi bergegas mencapai posisi terdepan dalam mencapai tujuaan hahah. Whaaaaaat aku panik dan neurotik ku keluar dah ternyata simaksi aku belum kelar belum di validasi (dalam hati tenang ajaa gengs masalah kayak ginian ria jagonyaaa tinggal sedikit melas pastiii bisa wkwkwk). 


Kami menunggu simaksi lamaaa bangettt dah.. puitissss dikiiit lagi yaa “menunggu waktunya kamu bermain dan foto foto” siiipp aku suka pake bangeettt kalau di foto maklum cita cita jadi model ga kesampean haha ngarang habiiis. Tim kami kreatif sambil nunggu main macem macem dah, cerita tentang masa depan maklum cewek dan bawaan misi juga mau segera ganti status, hiiii ayok semangat segera kita akhiri status kita hahaaha sumpa kalimat ini kocaaaak banget deh (khusus dewasa).

Tepat pukul 11.00 tim kami melakukan pendakian dan pemeriksaan di ranger pun sudah dapat tanda okey, ini berarti kami layak melakukan pendakian. Awal pendakian berjalan dengan beriringan, semangat, bencada, dan terlihat kuat. Namun setelah melewati telaga biru terjadi beberapa kejadian kak tiwi kakinya keram (kaaaak tiwiiii kalau naik gunung latihan fisiknya serius yaaa sambil teriak hahhaa maaaf ya kak, tp kak tiwi bisa jalan karena semangat yang besar lebih besar dari kapasitas diirinya deh). Putri muka nya udah pucatttt, trus aku dari awal udah punya sense kalau ruslan tuh akan bawah wabah eh benar dehhh sekitar jam 17.50 WIB terjadi lah keunikan manusia tahulahhh ga usah aku jelasiiin ya.. disini aku sedikit marah eh ga ding sedikit kesel ga juga sih aku bingung nyebuttt apaa tapi yang pasti disini aku beruba status dari pendaki menjadi porter cewek hehe.. banggga banget daah bisa jadi porter (kereeeen banget aku sambil mikir bangga atau terpaksaaaa haha) tenang tim kan punya tujuan dan tujuan itu harus dicapai bersama, baikkkk bangettt deh aku. 

Yaaah awal awal aku merasa oke oke ajaa (dalam pikiran ku tega banget nih orang,,, secara berat badan aku gak seimbang dengan beban bawaan jadi merasa berdosa pada diri sendiri hampirrrr nangisss but aku bukan cewek yang cengggeeeng). Eheh mangrib tibaaa menyambut perjalanan ini, kak nanang pun mengintruksikan untuk berhenti sambil menunggu waktu magriib kelarrr.. nah waktu perubahan ini membuat aku punya ide (banyak jalan menuju roma, dengan prinsip aku memutuskan untuk beriringan dengan tim lain yang mau membawakan karir aku karena aku merasa gak cocok jadi porter dengan metode instrumental aku mendapatkan bantuan hehe dan jadi pendaki lagi dah).. 

Jam 19.00 WIB tim kami tiba di kadang badak mendirikan tenda, masak-masak, rapih rapih (maklum kita cweek yang selalu mau rapih dan bersih heheh booong banget) dan menikmati pembagian tugas jadi pendiri tenda, koki, dan tukang pengambil air.. mulia bangeeet deh tugas ini Karena ga semua orang menyukainya. Oh yaaa kak dina sang koki menyediakan semua menu makan, ria merapihkan tenda cewek, kak tiwi sibuk mengumpulkan benda benda keperluan masak, uci siap mau bertempur dengan minuman, putri siap dengan sayur mayur (putri sayurnya jangan lebar lebar hehe revisi dong ukuran kol nyaa), kak nanang bersih bersih dan ambil air, kak Ruslan rempong kedinginan dan makan, dan feri sibuk menjadi cheeef handal di gunung (diluardugaaan *****). Nahhh loh pasti ga percaya kan kalau ria punya keahlian digunung yaitu jadi tukang masak nasi, hehe  bakat terpendam, aku bisa karena pertama kali naik gunung aku cuma makan roti pake sosis sumpah ga enak banget sejak itu deh aku buat percobaaan masak nasi sooooooo akhirnya nasi aku terkenal di kalang yang aku tentukan*.  

Malam pun semakin larut, eh jadi ingat lagu kesukaaan ku payung tenduh : tidurlah malam semakin larut,,, nahaa loh aku berubah menjadi perawat deh karena putri solo sakit alias gejalah hipotermia (aku harus melakukan penghangatan sampe jam 3 baru deh bisa tidur dikiiit).. berbekal fresh care dari feri dan sleeping bag ka tiwi putri selamaat melalui malam yang dingin. 

Pukul 05.00 WIB kurang kami memutuskan submit menuju puncak, nah disini uci melakukan keahlianya dalam mempersiapkan perbekalan snack dan minuman untuk di puncak… heheh disini kak ruslan berfungsi sesuai gendernya dengan membawa snack buat kelompok sampe puncak dan feri membawa minuman, kompor, dan nesting (unpredictibale).

Tim memutuskan untuk tidak mengejar sunrise tapi yang penting sampe puncak… selama perjalanan kami menemui makhluk ciptaan Allah SWT yang saling menyemangati, menolong, dll macam macam dehhh.
Teeeeeng jam 08.45 wib satu tanjakan lagi sampe puncak hehhe seperti biasa di saat mencapai puncak akan ada seleksi alam, nah yang terseleksi mencapi puncak dengan urutan awal sampai akhir: RIA, FERI, KAK RUSLAN (kereeeen deh kak ruslan bisa sampe puncak padahal dia menggigil seperti ulat bulu), uci (semangat uci ga nyaka deh bisa bareng di puncak), dan terakhir kak tiwi (yang selalu semangat sampe puncaaakk, good job kak semangat ehhhhe jangan lupa jogging biar ga keraamm hahah).

Terimakasih gengs udah mau jalan bareng dan saling mengerti, senaaaaang banget walaupun tim kita pemula  dan sedikit alay aku bangga sama kalian..

Jadi ingat kata senior kegagalan dalam mencapai puncak salah satunya adalah pendakian bukan dengan orang yang tepat.. jadi kalian memang ditakdirkan untuk menemani aku sampe puncak
Semoga perjalanan kalian juga berwarna bersama aku, angg, ria.
Pulaaaaaang pulaaaang sambil teriak hati bahagia

Jam 09.00 wib kami kembali turun, jam 11.00 wib kami tiba di kadang badak untuk packing turun menunju tempat asal… siap makan, rapiiin tenda, packing, sholat, dan operasi semut selesai.

Jam 13.00 wib kami turun dengan semangat baru setelah mencapai puncak, irama perjalanan kami semakin cepat 10x lipat dehhh maklum karir udah lebih ringan.

Ritme perjalanan turun berbeda yaitu kami memutuskan untuk bertemu langsung di pos ranger dengan posisi tim kak nanang bersama kak ruslan, kak tiwi bersama feri, uci bersama kak dina, dan putri bersama ria.. posisi ini terbentuk berdasarkan kapasitas menolong hahha..

Selama turun tim kami diguyur hujaaan deras, orang kesurupan, dan dingin yang ga mau  pergiii.. tapi karena tim kami tangguh sampe deh pos dengan selamat

19.00 wib kami bersih bersih, antri toilet, becanda alias adu argumen versi tim kbbs, dan makan makan.
Menunya mieeee,, (warning stop makan mie digunung)
Kak ruslan menunya balsam dan minyak kayu putih (semoga cepat sembuh rasa sakitnya kak ruslan maaf kalau kalau ada salah wkwkwwk)
Kak nanang menu nya gaaa tahuuu
Kak dina, putri, kak tiwi, feri,, menunya mieeeeee (paraaah ga kompak bangeetttt)
Ria, Angg, dan aku (biar berasa banyak orangnya) menunya nasi goreng (enaaak banget deh nasi goreng di gede lain kali aku mau nyoba nasi goreng di jalur putri ada gak yaa… ada lah buat ria mah)

Rute dan rincian biaya jalur cibodas-cibodas
Dari depok menunju cibodas
Angkot 19 ke kampung rambutan = Rp 5.000/ orang
Uang masuk terminal = Rp 2.000/ orang
Bis doa ibu menuju ke cibodas  = Rp 20.000/ orang
Angkot menuju pos = Rp 55.000/ tim
Cibodas menuju depok
Mobil menuju ke jalan raya = Rp 55.000/ tim
Bis menuju kampung rambutan = Rp 15.000/ orang
Angkot 19 menuju  depok = Rp 6.000/ orang

Salam petualang

Semoga kita dapat bersama dan bertemu di puncak SEMERU.. good luck friends J

Tidak ada komentar: