28 April 2014
Perkenalkan
aku Ria Anggreni dengan nama pena Angg yang menyukai alam dan keindahan dalam
mengamati ciptaan Allah SWT. Haha dalam kehidupan sehari hari di kampus dan
orgnanisasi Angg dikenal dengan sebutan cewek naturalis pake banget. Ya, kali
ini cewek naturalis ini akan menceritakan pengalamannya dalam mencapai puncak
gede yang tingginya dibawah 3000 mldp. Seperti biasanya kali ini Angg akan
mendokumentasikan perjalanan mengenal Gunung Gede dan orang yang menjadi objek
observasi (dapat dilihat di my phone). Oh ya pengalaman mencapai gunung gede
sangat berbeda dari chapter sebelumnya, nah penasaran kaaan!
Salah
fokus bentar ahhh*
Hi
my notebook maaf ya aku ulangi sedikit ketikan yang sama dalam chapter
sebelumnya boleh yaa. Gimana my note boleh kan? Bolehlah kan aku yang beli kamu
jadi terserah aku mau nyontek chapter sebelumnya, haha (sambil ngakak) tenang
aku janji akan jadi pemilik yang kreatif dan membuat cerita yang berbeda
bersama kamu my note J.
So
kelamaan nih ngobrol dengan note yang sangat setia ini.. sorry yaa tenang hidup
harus santai sambil dengar lagu santai kita mulai sekarang ya my note kamu
harus selalu siap dalam mencatat semua pengalaman ku.. dan maaf aku selalu
mengetik dengan kasar, udah ah note kita lanjut ke perjalanan Angg start right
now semangat semangat semangat J
Gunung
gede ini, begitu aneh bagi aku kenapa dia sangat sulit untuk ditaklukan.
Pendakian pertama tahun 2010 semester 2 aku tidak mencapai puncak karena di
perjalanan ada badai sehingga memutuskan untuk ngecamp di bawah dan ga sempat
menuju puncak. Pendakian kedua tahun 2011 semester 4 aku juga tidak mencapai
puncak karena di perjalanan salah satu tim ada yang sakit dan harus turun ke
bawah. Dua kali mencoba gunung gede ini yang kata orang gampang. Namun bagi aku
gunung ini, tidak berjodoh dengan Angg haha tidak berjodoh ya bisalah dibilang
begitu. Tenang karena aku bukan orang yang mudah menyerah keep on track so
selalu mencoba dan mencari cara mencapai tujuan yang tertunda bagi aku kalau
gunung gede ciptaan Allah maka dia akan berjodoh dengan Angg. Haha pede
bangeeet dah pokoknya..
Nah
pendakian ketiga adalah pendakian aku dengan orang yang luar biasa semangatnya,
kocaknya, dan menyeeee nya juga but don’t worry ria tetap happy seperti biasanya.
Pendakian dimulai pada tanggal 12 sampai 13 april 2014. Setelah beberapa waktu
terlewat aku dapat melakukan pendakian ini, dengan pemberangkatan malam sabtu
jam 21.30 wib dari masjid gundar. Masjid ini baik bangeet dah telah menerima
aku dan tim lain walaupun ada yang telat sampai diusir sama pak satpamnya,,
eiiiits ga boleh ngomong telat ga ada kata telat buat bersenang senang dan
menikmati semua kesempatan apapun,,, puitis dikit yuuk “menunggu adalah sebuah
kesempatan yang akan di sesali”. Yaa setelah menunggu satu persatu tim datang
terjadilah perubahan siklus hidup manusia, yaitu aku menjadi kita setelah
packing dan berkenalan terjadilah perubahan kita menjadi kami setelah berdoa..
doa aku siiih ya Allah swt maafkan aku kali ini aku akan datang lagi ke gunung
gede pliissse bantu aku sampe puncak sambil mohon dah dalam hati kalau ga
nyampe aku bisa nangisssss lamaaa bangeet,, lebay..
Dengan
lika liku pengumpulan tim dan logistic berbagai menu makan silih berganti
sampai aku kenyaaang deh liat listnya.. pokoknya masalah tim dan menu makanan
sama kayak chapter sebelumnya karena kak dindin/ dina selalu rempong tapi
asyiik deh, tepat pukul 11.00 wib tim kami yang berjumlah 8 orang tiba di
terminal kampung rambutan. Selama perjalanan menuju kampung rambutan banyak
cerita kocak dah maklum tim ini mayoritas kbbs nya pake lola banget. Ya sedikit
sedih nih ternyata bis menuju cibodas mengalami gangguan jadi tim kami harus
menunggu lama untuk mendapatkan bis.. sekitar dua jam eh datang juga dah yang
kami tunggu dengan bergegas kami mendaki tangga tangga bis dengan hati hati dan
akhirnya sampe puncak asyik haha tapi puncak pendakian kami bukan disini.. kaget
yaa (gariiing&&&).
Part
dalam bis posisi duduk seperti biasa kami tiga cowok (kak nanang sebut aja
nangki atau rain coat yang ga pernah mencapai puncak parah banget nih cowok
tapi ya sudahlah orangkan beda beda yang penting ada yang bawain tenda dan
logistik dan tetap keren, kocak juga alias aku suka humornya kak nanang, Feri
sebut saja pendatang baru dalam pertualangan ini haha aku sempat meremehkan
kemampuan pendatang ini karena dia kocak banget deh: kayak benar benar baru
lahir ke gunung semua benda atau apa pun belum tahu,, ayook lihat ke tulisan
lanjutanya ya haha biar penasaran, kak Ruslan sebut saja bang menyeee yang
bilang udah sepuh di gunung dan udah kemana mana but dia dapat julukkan yang
aneh menyeee haha yuuk liat ke tulisan selanjutnyaa yaa, tiga cewek (ka dina
sebuat aja lady tangguh ssst karena nih cewek ketua perjalanan looh, uci sebut
aja cewek yang cantiik terlihat manja but sampe puncak loooh wah pokoknya aku belum
dapat julukan nih buat diee, dan putri sebut aja putri solo yang lembut, baik
hati, dan sabar sama aku hehe), dan dua cewek (Ria sebut aja porter wkwkwk dan
Kak Tiwi sebuat aja nyonya f).
Jam
02.00 wib dini hari tim kami tiba dipermukaaan pendakian maaf aku lupa namanya,
disini kami menaiki angkot dengan ongkos 55 ribu sampe di pos jalur cibodas.
Trus kami mancari tempat menginap yang murah dan layak, sip dah dapat juga
walaupun tempatnya serremmm banget deh kayak tidur diatas air. Dengan berbagai ritual dan akhirnya pagi kami
sholat dan bersih2 lalu lanjut ke tujuan untuk ke pos membuat simaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar